Jangan membebani UPS melebihi kapasitas watt/VA-nya.
Hitung kebutuhan daya perangkat yang disambungkan dan pastikan totalnya tidak melebihi 80% dari kapasitas UPS untuk keamanan.
Periksa tegangan baterai secara berkala.
Ganti baterai setiap 2โ4 tahun tergantung jenis dan intensitas pemakaian.
Beberapa UPS APC memiliki software seperti PowerChute yang bisa memantau kondisi baterai.
Tempatkan UPS di lokasi yang sejuk dan berventilasi baik (idealnya 20โ25ยฐC).
Hindari menempatkannya dekat sumber panas, seperti sinar matahari langsung, CPU, atau printer.
Bersihkan debu pada ventilasi UPS untuk menghindari overheating.
Gunakan kuas kecil atau blower agar kotoran tidak menumpuk.
Lakukan "runtime calibration" setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali.
Ini bisa dilakukan dengan membiarkan UPS mengosongkan daya (deep discharge) secara terkendali, lalu mengisi ulang 100%.
Jika tidak akan digunakan dalam waktu lama, matikan UPS dan lepaskan kabelnya.
Isi ulang baterai setiap 1โ2 bulan untuk menghindari kerusakan akibat self-discharge.
Meskipun UPS melindungi dari lonjakan listrik, jika di daerahmu tegangan sering naik-turun ekstrem, kombinasikan dengan stabilizer bisa jadi langkah tambahan yang baik.
Perhatikan jika UPS sering berbunyi atau muncul indikator error (biasanya LED atau bunyi beep).
Cek panduan manual atau software monitoring-nya untuk mengetahui penyebabnya.