Banyak dari kita masih tidak tau atau masih awam bahwa UPS bayak jenis dan peruntukannya, contohnya server harus menggunakan UPS tipe Online di karenakan tipe online tidak memiliki jeda saat terjadi pemadaman listrik
Berikut jenis-jenis UPS (Uninterruptible Power Supply) yang umum ditemukan di pasaran. Memahami perbedaannya sangat penting agar Anda bisa memilih yang tepat sesuai kebutuhan.
Secara garis besar, ada tiga jenis utama topologi UPS, yaitu: Standby (Offline), Line-Interactive, dan Online (Double-Conversion).
Ini adalah jenis UPS yang paling dasar dan paling umum digunakan untuk komputer pribadi di rumah atau kantor kecil.
Cara Kerja: Dalam kondisi normal, UPS ini mengalirkan listrik dari PLN langsung ke perangkat Anda (misalnya komputer). Rangkaian inverter dan baterai berada dalam mode "standby" atau siaga. Ketika listrik padam atau tegangannya turun drastis, sebuah saklar internal akan beralih dengan cepat (dalam beberapa milidetik) untuk mengambil daya dari baterai yang kemudian diubah menjadi listrik AC oleh inverter.
Kelebihan:
Harga paling murah.
Efisiensi energi tinggi (karena tidak terus-menerus mengubah daya).
Ukuran biasanya kecil dan ringkas.
Kekurangan:
Ada waktu jeda transfer (transfer time) sekitar 2-10 milidetik saat beralih ke baterai. Meskipun sangat cepat, beberapa peralatan yang sangat sensitif bisa terpengaruh.
Tidak memiliki fitur stabilisasi tegangan (AVR). Jadi, jika ada fluktuasi tegangan (naik-turun sedikit), UPS ini tidak akan memperbaikinya dan tetap mengalirkannya ke perangkat.
Cocok Untuk:
Komputer desktop di rumah atau kantor kecil.
Router, modem, dan perangkat jaringan sederhana.
Peralatan elektronik non-kritis lainnya.
Ini adalah jenis UPS yang paling populer untuk pengguna bisnis kecil hingga menengah dan pengguna rumahan yang lebih serius (seperti gamer atau desainer).
Cara Kerja: Cara kerjanya mirip dengan UPS Standby, namun dengan satu tambahan komponen penting: AVR (Automatic Voltage Regulator). AVR berfungsi seperti stabilizer (stavolt) internal. Ketika tegangan listrik dari PLN naik (over-voltage) atau turun (brownout), AVR akan menstabilkannya ke level normal tanpa perlu menggunakan baterai. Baterai hanya akan digunakan ketika listrik mati total.
Kelebihan:
Memberikan perlindungan yang lebih baik daripada jenis Standby.
Mampu menstabilkan tegangan tanpa menguras baterai, sehingga memperpanjang umur baterai.
Harga berada di tengah-tengah, memberikan keseimbangan yang baik antara biaya dan fitur.
Kekurangan:
Masih memiliki waktu jeda transfer saat listrik mati total (meskipun biasanya lebih cepat dari tipe Standby).
Tidak memberikan isolasi total dari gangguan listrik jala-jala.
Cocok Untuk:
PC Gaming dan workstation.
Server kecil dan peralatan jaringan di kantor cabang.
Sistem home theater.
Ini adalah jenis UPS dengan tingkat proteksi tertinggi, dirancang untuk peralatan yang sangat kritis dan tidak boleh mati sedetik pun.
Cara Kerja: UPS ini bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda. Listrik dari PLN yang masuk akan diubah terlebih dahulu dari AC menjadi DC untuk mengisi baterai (rectifier). Kemudian, daya dari baterai ini akan diubah kembali menjadi listrik AC yang sangat bersih dan stabil oleh inverter untuk disalurkan ke perangkat. Proses ini terjadi terus-menerus, sehingga perangkat Anda selalu mendapatkan daya dari inverter, bukan langsung dari PLN. Karena itu, ia disebut "konversi ganda" (double-conversion).
Kelebihan:
Waktu transfer nol (Zero Transfer Time). Tidak ada jeda sama sekali saat listrik padam, karena perangkat sudah berjalan dari daya inverter.
Memberikan isolasi total dari semua masalah listrik (fluktuasi tegangan, noise, distorsi). Output dayanya adalah gelombang sinus murni (pure sine wave) yang sempurna.
Tingkat proteksi tertinggi.
Kekurangan:
Harga paling mahal.
Efisiensi energi lebih rendah karena proses konversi ganda menghasilkan lebih banyak panas.
Ukuran biasanya lebih besar dan sering kali memerlukan kipas pendingin yang bising.
Cocok Untuk:
Pusat data (data center).
Server perusahaan yang kritis.
Peralatan medis yang sensitif.
Sistem telekomunikasi dan infrastruktur IT penting lainnya.